50 Tual Kayu Bukit Betabuh Dijarah

Petugas Penegakan Hukum (Gakkum) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, saat mengukur panjang kayu yang ditebang liar di Bukit Betabuh, Kuansing, Provinsi Riau.

Beritariau.com, Pekanbaru - Ilegal loging masih saja terjadi di Provinsi Riau, dengan menjarah isi hutan sebanyak 50 Tual kayu ditemukan petugas Tim Penegakan Hukum (Gakkum) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, di Hutan Lindung Bukit Betabuh, Kecamatan Kuantan Mudik, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing).

Turut serta pada patroli ini, Lembaga Adat Melayu (LAM) Kuansing dan KPH Kuansing.

Kepala DLHK Riau Mamun Murod didampingi Kasi Gakkum Agus Suryoko mengatakan, kayu yang ditemukan dilokasi berjumlah puluhan dari berbagai jenis dan ukuran itu.

“Hasil penghitungan jumlahnya 50-an tual kayu, kata Murod, Ahad (29/8/21).

Patroli ini dilakukan menindaklanjuti informasi dari masyarakat banyak kayu Bukit Betabuh dijarah pelaku Ilog. Setelah ditebangi, kayu dijual ke sejumlah sawmil ilegal yang berada di perbatasan Kuansing dengan Kabupaten Dhamasraya, Sumatera Barat (Sumbar).

Olah tempat kejadian dilokasi yang telah ditinggal para pelaku, satu kayu berukuran besar memiliki diameter mencapai satu meter lebih. Dan sudah dipotong beberapa bagian sepanjang sekitar empat meter.

Gagalnya menangkap pelaku diduga kuat, karena bocornya informasi terkait rencana patroli tim gabungan. Melalui koordinasi dengan kaki tangan para pelaku.

“Begitu kita datang, lokasi penebangan sudah kosong dan hanya tinggal kayu hasil pembalakan. Mereka itu kan punya 'kaki-tangan' setiap pintu masuk ke hutan lindung itu,” ujar Murod.

Para pelaku juga kabur menghindari kejaran petugas, dengan sengaja merusak jembatan penghubung, sehingga mobil patroli petugas tidak bisa masuk ke dalam.

Untuk proses selanjutnya, tim dilapangan mengambil sampel kayu sebagai barang bukti. Kemudian kayu itu rencananya akan dilelang, dan hasilnya disimpan di kas negara.

“Saat ini kayu-kayu log hasil penebangan pembalak liar itu telah kita amankan. Lokasinya juga telah kita beri garis polisi (police line-red),” jelas Murod.***