Sidang Kasus Selebgram Cut Salsa

Simak Kesaksian Lengkap Selebgram Pekanbaru Cut Salsa kepada Majelis Hakim

Suasana Sidang Kasus Penganiayaan Dengan Terdakwa Selebgram Cut Salsa di Pengadilan Negeri Pekanbaru | Beritariau.com

Pekanbaru - Selebgram Pekanbaru Salsabila Arwani alias Cut Salsa menyatakan dirinya hanya semata membela diri saat perkelahian dirinya dengan Alisya Hadya Mecca (AHM). Ia menjelaskan secara rinci kronologi kejadian yang dia alami saat itu.

Hal itu disampaikan Cut Salsa saat memberikan keterangan dalam sidang lanjutan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru, Rabu, 19 Februari 2025. Pada sidang sebelumnya pekan lalu, pihak Cut Salsa menghadirkan 3 orang Saksi Ahli. [Baca : 3 Ahli Bersaksi pada Kasus Selebgram Cut Salsa, Ahli Pidana: Pembelaan Diri Tidak Bisa Dihukum..]

Seperti diketetahui, Cut Salsa didakwa telah menganiaya Alisya yang saat itu masih merupakan anak dibawah umur yang terjadi di kafe J.Co kawasan di Mall SKA, Rabu, 13 Desember 2023 lalu.

Kepada Majelis Hakim yang diketuai Hakim Hendah Karmila Dewi SH, MH, Cut Salsa mengungkapkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu, Ia ditemani Ibunya, Cut Efiyanti, ke Mall SKA dalam rangka pekerjaan Endorsment salah satu toko di Mall itu.

Setelah selesai, Ia mengajak Ibunya minum kopi. Awalnya Ia mengajak Ibunya ke Star Buck, namun lantaran Ibunya menolak akhirnya mereka mampir ke J.Co.

"Mama titip beliin Red Velvet dan saya pesan J.Co Cino. Selama mengantri, Mama duduk di bagian dalam (koridor area JCO bagian dalam, red). Trus, saya panggil, 'Ma, duduk diluar aja'. Lalu saya memesan minuman itu. Sementara minuman diproses, saya duduk di bagian dalam. Trus, karena saya lupa pesan air mineral, akhirnya saya pesan lagi ke kasir ke 2 air mineralnya," kata Salsa.

Ibunya pun beranjak dari meja dalam ke koridor luar namun Salsa mengetahui meja mana yang dipilih Ibunya di luar itu.

Setelah pesanannya selesai, Salsa mengambil sebuah nampan (perlengkapan yang berfungsi untuk membawa atau menghidangkan makanan dan minuman, red). "Posisinya (letak minuman di nampan dari kiri ke kanan, red), Red Velvet, Caramel J.CO Cino dan air mineral pas dekat ujung tangan kanan saya," rincinya sambil memperagakan sekilas.

Saat itu, Ia sudah menyadari bahwa kehadiran Alisya berada tepat di depannya saat mengantri di kasir. Namun, Salsa tetap menjaga sikap tidak ada kontak, baik kontak mata maupun fisik dengan Alisya.

Seusai mengantri, Ia pun mengangkat pesanannya dengan kedua tangannya berjalan lokasi meja Ibunya yang sudah berada di Koridor J.Co bagian luar. Ia membuka pintu menggunakan pangkal lengan kanannya karena kedua telapak tangannya memegang nampan berisi minuman.

Saat mendekati pintu Salsa menyadari posisi Alisya berada di mejanya bersama temannya, Ridho, yang berada persis dibalik pintu sebelah kanan. Namun, karena menghindari kontak, Salsa mengaku sedikit pun tidak melirik wajah Alisya.

Salsa menjelaskan secara rinci, posisi meja Alisya berada sejajar 3 meja sebelum meja Ibunya. Deretan meja mereka berada di sebelah kanan lorong menempel ke dinding kaca J.Co. Sedangkan di sebelah kiri lorong jalan itu, terdapat deretan meja sambung dengan kursi tinggi.

Alisya duduk semeja dengan Ridho dimana letak kursi Alisya membelakangi pintu dan menghadap Ridho. Dalam posisi duduk normal di meja tersebut seharusnya badan Alisya menghadap ke arah Ridho. Namun ternyata, posisi duduk badan Alisya justru menyamping menghadap arah Mall Living World.

Menurut Salsa, dengan posisi duduk Alisya seperti itu dimana kakinya memakai ruang jalan lorong yang kecil sangat mengganggu. Ia awalnya tidak langsung berasumsi bahwa posisi kaki Alisya itu sengaja menghambat jalannya, namun hanya memakan ruang jalan semata.

"Posisi meja Alisya (dekat pintu di koridor luar J.Co, red), pas di sebelah kanan saya. Dan saya tersandung kakinya Alisya karena posisi duduk Alisya menyamping seolah-olah sengaja (menghambat jalan, red). Lalu saya tersandung, ter-jatuh lah gelas saya berisi air tadi. Saya langsung angkat (gelas, red), lalu saya bilang, 'Maaf ya, saya ga sengaja' sebanyak 2 kali," cerita Salsa. Lalu Salsa bergegas menuju meja Ibunya yang berada di sebelah ujung.

Beberapa langkah berjalan, Salsa menyadari telah diikuti oleh Alisya karena terlihat dari tampilan bayangan kaca dinding J.Co sebelah kanan dan juga dari bunyi langkah sepatu jenis High Heels yang dipakai Alisya.

Karena sadar diikuti, belum sampai ke meja Ibunya, Salsa berhenti dan meletak nampannya di satu meja sebelum meja Ibunya. Lalu, Ia balikkan badan berhadapan dengan Alisya dan bertanya.

Ternyata benar, Alisya sudah mengikuti dan membawa botol air mineral yang sudah dibuka tutupnya dan langsung mengguyur Salsa mengakibatkan kepala hingga badan Salsa basah dan mengaku sangat malu.

"'Kenapa?', saya bilang. Tanpa basa-basi, dia langsung mengguyur saya dengan air mineral dari atas kepala saya. Saya langsung mendorong Alisya untuk menghindar dari air tersebut. Tanpa basa-basi dia langsung menjambak saya dari belakang (rambut belakang, red) karena dia lebih tinggi dari saya," cerita Salsa.

Salsa menjelaskan, upayanya mendorong bahu Alisya untuk menghindar ternyata gagal lantaran Alisya langsung menjambak rambut belakangnya dengan menggunakan tangan kiri karena tangan kanan Alisya memegang botol air mineral yang sebelumnya dipakai untuk menyiram Salsa.

Lantaran jambakan tangan Alisya itu tidak mampu membuat Salsa menghindar lagi, Ia pun secara spontak langsung membalas menjambak rambut Alisya.

Meski diri Salsa melakukan aksi balasan, namun Alisya belum juga melepaskan tangannya menjambak rambut Salsa. Aksi saling jambak dan saling cakar itu terjadi dan Salsa akhirnya terjatuh ke lantai karena didorong oleh Ridho.

Menurut Salsa, aksi perkelahian yang dimulai dari menjambak rambut Salsa itu terjadi berawal dari meja belakang Ibu Salsa dan bergeser ke meja Alisya lantaran rambutnya terus dijambak ditarik oleh Alisya sampai akhirnya Ridho mendorongnya hingga terjatuh.

"Lalu saya hendak naik (berdiri, red), namun dia (Alisya, red), pelorotkan celana saya. Lalu saya duduk lagi di kursi. Waktu saya terjatuh itu kayaknya dia (Alisya, red) puas sekali menganiaya saya. Lalu saya duduk di kursi berusaha berdiri lagi, berusaha untuk melepaskan genggaman dia, baru lah saya dilerai oleh karyawan J.Co," papar Salsa.

Seusai dilerai, Salsa mengaku Alisya masih terus menghina dan berkata kotor kepadanya bahkan menghina Kakak Salsa, Cut Aliza.

"Saat saya sudah ditarik Mama pun, dia (Alisya, red) masih ngomel-ngomel. Saya diam aja," kata Salsa.

Ditegaskan Salsa, perkelahian itu terus terjadi karena Ia membalas pukulan, cakaran dan jambakan yang dilakukan Alisya. Perkelahian berhenti ketika salah seorang karyawan J.Co memeluk Salsa dari arah belakang sementara gerakan Alisya ditahan oleh Ridho.

Sedangkan Ibu Salsa, Cut Efiyanti, tidak mengetahui adanya perkelahian lantaran Ia duduk membelakangi lokasi kejadian dan memakai Airpods sejenis perangkat seluler yang menempel telinga sambil menonton di Handphone nya sehingga Ia tidak mendengar suara kegaduhan.

Ia kemudian sadar setelah diberitahu oleh pengunjung J.Co lainnya  yang duduk di sebelah mejanya lalu melihat Salsa berkelahi. Ia tiba ke meja perkelahian Salsa dan Alisya dilerai.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Wirman Jhoni Laflie pun mencecar Salsa terkait aksi penyiraman yang dilakukan oleh Alisya apakah terjadi akibat Salsa berkata kotor kepada Alisya.

"Ini yang perlu saya luruskan, Pak. Kalau dia bilang saya mengata-ngatain (Kata Kotor, red) dia. Dia berbohong. Justru dia yang ngata-ngatain saya selama perkelahian. 'Dasar kau lon** (ungkapan kata kasar, red), orang miskin, kampungan', itu kata-katanya," cerita Salsa.

Kemudian dilanjutkan Salsa, sekitar pukul 19.00 WIB, Salsa menelpon Ayahnya, Suriyadi, melaporkan peristiwa tersebut. Mereka langsung pulang ke rumah. Sesampai di rumah, Ayahnya memeriksa luka-luka di tubuh Salsa.

Pada pagi keesokan harinya, ditemani Ayahnya, Salsa membuat visum et revertum atas luka yang di alaminya di Rumah Sakit Bhayangkara.

"Hasil visumnya, luka cakar di bagian leher, perut dan tangan saya," jelas Salsa. Ia menyatakan, pihaknya tidak langsung membuat laporan polisi atas peristiwa tersebut. Mereka akhirnya melaporkan Alisya berselang 10 hari setelah kejadian lantaran Alisya dan Ibunya sudah lebih dahulu membuat laporan polisi.

Selain melapor ke Ayahnya, usai kejadian, malam itu Salsa langsung menelpon Kakak Kandungnya, Cut Aliza, yang saat itu sedang dalam perjalanan menuju Sumatera Barat bersama suaminya, Sandy Saputra, yang tak lain adalah Abang Kandung Alisya.

Setelah mendapat laporan Salsa, keesokan harinya, Cut Aliza langsung berinisiatif berkomunikasi dengan Ibu Alisya, Wenny, melalui aplikasi pesan Whatsapp yang intinya meminta maaf dan mengajak untuk bertemu membicarakan masalah perkelahian Salsa dengan Alisya.

Namun, Ibu Alisya saat itu langsung menjawab bahwa tidak membuka ruang dan waktu untuk bicara dan bertemu terkait itu. Screenshoot bukti percakapan upaya damai keluarga itu diberikan oleh Pengacara Salsa kepada Majelis Hakim.

Tak lama kemudian, Alisya dan Ibunya langsung membuat laporan terhadap Salsa.

Salsa mengaku dirinya dan Alisya tidak memiliki masalah pada awalnya. Namun dari pihak Alisya kerap menyindir-nyindir dan mencaci keluarga Salsa terutama Kakak Salsa melalui Media Sosial (Medsos). Ayahnya melarang dirinya membalas sindiran-sindiran tersebut.

Salsa mengungkapkan, Ia selalu menghindari kontak dengan Alisya karena sudah mengetahui bahwa Alisya tidak suka dengan keluarganya. Oleh sebab itu, Salsa lebih memilih menghindari Alisya.

Saya tidak menyesal karena membela diri tapi saya menyesal kenapa semua ini terjadi

Terkait pengakuan Salsa yang menghindari Alisya sejak dari antrian, JPU Wirman menanyakan kenapa Salsa justru memilih jalan melewati Alisya saat menemui Ibunya.

"Mengapa harus melewati tempat dia (Alisya, red) duduk? Kita sama-sama tahu J.Co, kenapa tidak memilih keluar dari J.Co?," tanya JPU.

"Tidak bisa (memilih jalan lain, red). Hanya itu satu-satunya akses," jawab Salsa. "Saya tidak tahu (saat mengantri, red) dimana dia (Alisya, red) duduk," sambungnya lagi.

Ketua Majelis Hakim sempat bertanya terkait keterangan Salsa dalam salah satu poin di Berita Acara Pemeriksaan (BAP), dimana Salsa mengaku merasa terganggu dan merasa diikuti oleh Alisya lantaran sering bertemu usai dirinya meng-update status aktivitas dan lokasi terkini di Medsos.

Salsa menjawab, peristiwa tersebut sudah lebih dari 3 kali terjadi dimana Alisya datang ke lokasi Salsa usai dirinya meng update status medsos.

"Misalnya, saya nongkrong, saya update (Status Medsos, red), dia datang. Di Mall SKA juga gitu, segitu banyak tempat makan di Mall SKA tapi dimana saya duduk, disitu pulak dia, Yang Mulia," jawab Salsa kepada Ketua Majelis.

Daud Pasaribu: Dakwaan Kita Jawab Tuntas!

Diwawancara usai sidang, Penasehat Hukum Cut Salsa, Daud Pasaribu mengatakan bahwa keterangan kliennya, Salsa, terstruktur, tidak settingan karena konsisten dengan BAP sejak awal dibandingkan kesaksian Saksi Korban dan Saksi dari Pihak Korban yang berubah-ubah dan tidak dibacakan. 

"Kesaksian Salsa konsisten dari awal penyidikan hingga di persidangan ini. Kokoh, solid dan kuat. Kita harap kesaksian yang konsisten, berintegritas seperti ini dinilai oleh Yang Mulia Majelis Hakim dengan membandingkan kesaksian Korban dan Saksi dari pihak korban yang berubah-ubah dari BAP," kata Daud.

Dicontohkannya, ketika Alisya dan Ridho menuduh Salsa lebih dahulu menyiram Alisya, kesaksian keduanya justru tidak bersesuaian terkait dari arah mana Salsa menyiram dan bagian baju Alisya yang mana yang basah.

"Kesaksian Alisya dan Ridho justru mengaburkan fakta yang mau mereka buat. Salsa menyajikan fakta yang lebih akurat, detail, faktual, konsisten dan meyakinkan karena di dasari kebenaran dan kejujuran. Dari awal kami katakan Salsa tidak punya motif menyerang Alisya. Dan, kalau Salsa mau ribut, kenapa tidak dari antrian Salsa mulai ribut," terang Daud.

Selain itu, Daud menyatakan aksi balasan Salsa untuk membela diri itu justru tidak berimbang. Salsa justru terintimidasi berat dalam peristiwa itu. Selain faktor fisik badan Salsa lebih kecil dari Alisya, tidak seorang pun disamping Salsa untuk membela.

"Badan Salsa kecil, lawannya besar dan tinggi. Ada pacarnya lagi. Meski swrangan Alisya dibalas Salsa dengan spontan dan langsung tanpa jeda dengan tujuan untuk menghindar, Salsa justru kalah. Kenapa, karena Salsa justru yang terjatuh dan dipeloroti. Dia terintimidasi berat. Kami yakin ini memenuhi unsur pembelaan diri. Karena, upaya Salsa mendorong Alisya setelah diguyur gagal akibat langsung dijambak oleh Alisya. Kemudian, tarikan jambakan itu tidak dilepas oleh Alisya sehingga menyeret Salsa sembari Salsa membalas membela diri," urai Daud.

"Semua yang didakwakan sudah kami jawab dengan kesaksian dan keterangan-keterangan yang patut, misalnya trauma, putus sekolah, tidak mau berdamai dan sebagainya.

Daud juga menyoroti aksi Alisya mempeloroti celana Cut Salsa setelah selesai menjambak dan Salsa terjatuh.

"Ada anggota Tim (Pengacara, red) saya mengaku penasaran. Katanya begini, badan Alisya ini lebih tinggi dan lebih besar dari Salsa, lalu dengan percaya diri mengguyur Salsa di depan umum dan setelah selesai menjambak, dia mempeloroti celana  Salsa. Dipeloroti berarti tujuannya agar tak lain untuk mempermalukan sampai-sampai ke hal-hal sensitif. Ini jelas Penghinaan. Karena aksinya gagal, lalu mengaku korban pulak?," keluh Daud.

Disinggung soal pertanyaan JPU terkait kenapa Salsa tidak memilih jalur lain saat menemui ibunya jika Salsa mengaku menghindari kontak dari Alisya.

"Pertama, saat antrian itu Salsa mengaku memang tidak mau tahu dan dan tak tahu dimana mereka duduk. Dia tahunya (Alisya duduk dekat pintu, red) saat mau berjalan mendekati pintu. 'Oh, disitu dia rupanya'. Gitu. 'Ya udah, jalan aja fokus'. Kan, disebut Salsa tadi dengan jujur. Kedua, pengunjung mana mau keluar dari J.Co bawa-bawa nampan berisi minuman keliling memutar keluar dari J.Co lalu keluar dari pintu Utama Mall SKA untuk menuju area out door itu hanya untuk duduk menikmati minumannya? Petugas J.Co pasti nanya lah, pengunjung ini mau minum kemana kok nampan kami dibawa-bawa?," jawab Daud.

Dikatakannya, pihaknya akan terus berupaya mengurai benang kusut dalam perkara ini untuk tercapainya keadilan untuk Cut Salsa. "Benang Merah Keadilan untuk Cut Salsa kita kawal terus," tutupnya. (*)

Tags :# Cut Salsa