Door !!! Meski Roboh, Bripka Bahari Sempat Minta Tolong ke Warga

Ilustrasi | Beritariau.com 2014

Beritariau.com, Pekanbaru - Saat roboh berlumuran darah akibat ditembak oleh salah satu perampok yang dikejarnya, anggota unit Reserse Polsek Senapelan Kota Pekanbaru, Brigadir Kepala (Bripka) Harianto Bahari, sebelum dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Bayangkhara Polda Riau, sempat meminta pertolongan warga dalam kondisi. [Baca : Kejar Perampok, Buser Pekanbaru Brigadir Bahari Tewas Ditembak]

Peristiwa itu terjadi di Jalan Kulim tepatnya di simpang Jalan Kuras Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Senapelan, Minggu (9/11/14) sekitar pukul 17.00 WIB sore.

Informasi yang dirangkum, dua dari tiga orang pelaku perampokan berhasil diamankan, sementara satu orang inisial EP sebagai pelaku penembakan tersebut berhasil kabur.

Gugurnya Bahari dalam bertugas berawal saat ia bersama lima orang anggota Unit Resrkim Polsek Senapelan dipimpin Kanit Reskim Iptu Syahrizal menguntit kelompok rampok EP yang sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dalam kasus pencurian dengan kekerasan atau perampokan.

Penguntitan terhadap EP dan kelompoknya yang mengendarai mobil Toyota Avanza hitam tanpa plat nomer sudah dilakukan sejak pukul 16.00 WIB, dikabarkan EP dalam perjalanan dari Jambi. Mobil pelaku kemudian berhenti di toko pakaian Bomink di Jalan Kulim, Kecamatan Senapelan Pekanbaru. Para pelaku berencana hendak membeli baju.

Melihat pelaku masuk ke dalam toko, Bripka Bahari bersama rekan-rekannya yang lain melakukan penyergapan. Saksi mata di lokasi mengatakan, sempat terjadi perkelahian disana. Antara polisi dengan kawanan perampokan tersebut sama-sama mengeluarkan letusan senjata api. Namun, peluru mengenai dada kiri Bahari dalam baku tembak tersebut.

"Ada beberapa tembakan terdengar. Lalu kami melihat seseorang roboh terkena tembakan," ujar seorang warga.

Setelah tertembak, Bahari sempat keluar minta tolong pada masyarakat sekitar. "Ada orang yang tertembak lalu keluar dari toko itu, dan bilang dia polisi. Warga lalu mencoba menyelamatkannya," kata Riko warga setempat.

Dalam kondisi mendesak, Bahari dilarikan ke rumah sakit terdekat, yakni Rumah Sakit Tentara. Namun karena kondisinya tak memungkinkan, kemudian petugas media membawanya ke Rs Bhayangkara di Jalan Kartini Pekanbaru. Naas, nyawa Bahari tidak dapat diselamatkan, setibanya disana ia menghembuskan nafas terakhirnya.

Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Robert Haryanto Watratan mengatakan, saat kejadian, Bahari bersama anggota Reskrim Polsek Senapelan dalam pengejaran terhadap kelompok EP. "Para pelaku ini DPO. Komplotan yang sedang dikejar itu kebetulan sedang mau beli baju di daerah senapelan," ujar Robert.

Selanjutnya, kata Robert, di toko pakaian ini, penyergapan dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB. Diduga pelaku memiliki senjata api jenis Rugermini yang telah dimodifikasi. Sekitar pukul 16.00 WIB, dilakukan pengrebekan di TKP.

"Dalam penangkapan dua orang pelaku berhasil diamankan dan satu atas nama EP yang pada saat kontak berhasil menembak korban anggota Polri dan melarikan diri," terang Robert.

Saat penggrebekan tersebut, EP diduga lari tanpa menggunakan kendaraan, karena mobil yang digunakan berhasil diamankan polisi.

"Sementara Bahari sekitar pukul 16.30 WIB dibawa ke Rs Polri dan sesampai di RS luka di bagian dada menyebabkan korban sudah tidak bernyawa lagi," imbuhnya.

Saat ini, kepolisian tengah melakukan penyelidikan secara marathon termasuk pemeriksaan terhadap pelaku yang diamankan dan pengejaran terhadap pelaku yang berhasil lari.

"Sementara korban anggota Polri menunggu visum lebih lanjut dan penyelidikan secara marathon dilakukan oleh seluruh jajaran Kepolisian Daerah Riau," pungkas Robert. [Pan]

Tags :# hukum