DPRD: Pasar Bawah Perlu Dukungan Penuh Pemko Pekanbaru

SIDAK - Anggota DPRD Kota Pekanbaru Dari Partai Amanat Nasional, melakukan inspeksi mendadak di Pasar Bawah | Istimewa

Beritariau.com Pekanbaru - Manajemen Pengelolaan Pasar Wisata Pasar Bawah Kota Pekanbaru, PT Dalena Pratama Indah (DPI) bertekad ingin mengembalikan tingkat kunjungan masyarakat ke pasar yang dulu menjadi primadona untuk barang-barang branded luar negeri seperti dulu lagi.

Komitmen ini disampaikan langsung Direktur PT DPI Veladhio Pranajaya kepada wartawan, saat melakukan kunjungan bersama Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang di pimpin langsung Ir Nofrizal MM, bersama anggota Fraksi Roni Pasla, Arwinda Gusmalina, Irman Sasrianto, Indra Sukma, Doni Saputra.

"Dulu kunjungan masyarakat yang berbelanja ke pasar bawah ini ramai, dan akhir-akhir ini menurun drastis," kata salah satu pengunjung pasar wisata ini, Beni warga Panam, Rabu (11/09/19) kemarin.

Dan penyebab lain yang membuat pasar bawah ini terjadi penurunan, karena kondisi ekonomi lima tahun terakhir menurun, ditambah dengan  kondisi bencana asap yang terjadi saat ini menambah kunjungan semakin turun.

"Selain itu juga, memang harga jual di Pasar Bawah sudah mulai mahal, dan banyak lokal lagi," sambung Beni.

Dan dari kunjungan Fraksi PAN ke pasar bawah ini pun terlihat memang kurang ramai, baik yang dilantai satu maupun lantai dua. Penjual barang-barang di situ banyak nyantai dari pada melayani pembeli. Apalagi yang dilantai tiga, kondisinya tidak terawat.

Pengelola Pasar Bawah, Veladhio Pranajaya menyebutkan, sejak awal berdiri dengan sistem BOT, menjelaskan, bahwa semakin sepinya pasar wisata ini dikarenakan semakin berkurangnya barang impor di sana.

"Dulu kan dikenal barang bermerk, namun sekarang sudah sangat jarang pedagang menjual barang bermerk, kebanyakan sudah dari Jakarta," terangnya.

Persoalan ini muncul, kata Velandhio Pranajaya, dikarenakan susahnya masuk barang impor ke Kota Pekanbaru, seiring semakin diperketatnya aturan di Bea Cukai. Maka para importir butuh kerjakeras untuk mengurus semua perizinan jika ingin barang mereka masuk ke Kota Pekanbaru.

"Ini yang jadi persoalan, sehingga ciri khas Pasar Bawah ini sebagai tempat jualan barang branded kini tinggal nama, barang-barangnya sudah banyak dari Mangga Dua Jakarta," sebutnya.

Untuk menangani persoalan ini agar tidak berlarut dan semakin menyusutnya pengunjung pasar tersebut, Velandhio Pranajaya telah mengagendakan duduk bersama semua pedagang Pasar Bawah agar mengupayakan agar barang yang dijual bisa kembali bermerk.

"Nanti rencana kita ngopi sama semua pedagang, kita akan sampaikan ini, agar mereka memperbaiki dagangan mereka supaya pasar ini kembali ramai," katanya.

Kepada pemerintah, Velandhio Pranajaya berharap agar dipermudah dalam perizinan masuknya barang impor khusus untuk dipasarkan di Pasar Bawah, sehingga ciri khas pasar ini kembali terasa.

"Karena masalah sekarang itu barang lokal dimana-mana, sementara pasar ini terkenal dengan barang impor, bahkan makanan impor juga sudah sulit ditemukan di pasar ini, dulu makanan Malaysia sangat terkenal di sini. Kita berharap perhatian pemerintah agar memperhatikan pasar ini supaya kembali ramai lagi," pungkasnya.

Menurut anggota DPRD Kota Pekanbaru Fraksi PAN Doni Saputra, dengan kondisi saat ini memang campurtangan Pemko Pekanbaru sangat diperlukan.

"Terutama soal promosi pasar bawah ini, bagaimana bisa kembali menjadi pilihan utama mencari barang-barang branded," kata Doni.

Yang jelas selain itu juga, Doni berharap Pemko juga dapat membantu proses izin masuk barang-barang import tidak dipersulit. "Karena memang barang import ini dulu yang menjadi penarik kunjungan dan belanja," tegasnya. [red]