Miftahul Ikhsan, Asisten Penutur Proses Inkubasi Berida Tutur untuk Anakku
Modernisasi telah Membuat Tradisi Kita Terpinggirkan
![Modernisasi telah Membuat Tradisi Kita Terpinggirkan](https://www.beritariau.com/foto_berita/2025/01/2025-01-10-modernisasi-telah-membuat-tradisi-kita-terpinggirkan.jpg)
Miftahul Ikhsan, Asisten Penutur Proses Inkubasi Berida Tutur untuk Anakku
Beritariau.com, Pekanbaru – Di tengah derasnya modernisasi yang semakin menggeser keberadaan seni tradisional, Berida Tutur Untuk Anakku hadir sebagai langkah strategis untuk melestarikan tradisi lisan. Program ini bertujuan untuk membangkitkan kembali minat generasi muda terhadap seni tradisi yang mulai terpinggirkan sejak awal tahun 2000-an.
Miftahul Ikhsan, asisten penutur pada proses inkubasi Berida Tutur Untuk Anakku, menyoroti fenomena tersebut.
“Kita tidak bisa memungkiri bahwa modernisasi telah membuat tradisi kita terpinggirkan. Namun, tradisi dan budaya lokal adalah bagian dari identitas kita yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” ujarnya.
Program ini diinisiasi oleh Siti Salmah, penerima dana Indonesiana, yang berharap kegiatan pewarisan sastra lisan ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan dampak yang signifikan. Sastra lisan dipilih sebagai fokus utama karena keindahan estetika dan nilai filosofisnya yang kaya, sekaligus sebagai medium untuk mengenalkan generasi muda pada warisan budaya mereka.
Dalam pelaksanaan program, Miftahul Ikhsan berperan aktif mendampingi peserta dalam memahami dan mempraktikkan tradisi bertutur. Proses ini dirancang agar para peserta dapat menyerap nilai-nilai tradisi secara mendalam sekaligus membangun kebanggaan terhadap budaya lokal.
Miftahul Ikhsan menegaskan pentingnya program ini dalam membangun kesadaran budaya di tengah gempuran globalisasi. “Melalui Berida Tutur Untuk Anakku, kami ingin mengajarkan kembali seni tradisi lisan, menghidupkan minat generasi muda, dan mengukuhkan tradisi lokal sebagai bagian dari identitas mereka,” ungkapnya.
Dengan dukungan masyarakat dan kolaborasi para pegiat seni tradisi, Berida Tutur Untuk Anakku diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam menjaga warisan budaya, sekaligus menginspirasi generasi penerus untuk mencintai dan melestarikan tradisi lokal. (*)