Dapat Sindiran "aneh" dari Bupati Kampar, Inilah Komentar DPRD

Ilustrasi | Beritariau.com 2014

Beritariau.com, Kampar - Tudingan keras Bupati Kampar Jefry Noer yang mengarah pelecehan karakter anggota DPRD saat sidang paripurna, membuat anggota DPRD Kampar meradang.

Namun, kritikan terhadap pernyataan Jefry itu justru disampaikan usai sidang, bukan saat sidang yang merupakan "rumah" mereka sendiri.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPRD Kampar Faisal mengatakan, bupati harusnya sadar tugas para wakil rakyat itu adalah sosial kontrol. Jika Bupati menuding pihaknya hanya sering tidur, itu sama saja bupati menunding bahwa mereka tidak bekerja.

"Jangan begitulah bupati berbicara, seolah tidak ada etika," ujarnya usai sidang paripurna Kamis (20/11/14).

Ia menjelaskan, untuk mengenai masalah Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) DPRD Kampar akan meninjau ulang program itu apakah harus diteruskan atau di stop jika merugikan keuangan daerah.

"Ini Program P4S harus ditinjau ulang kembali, karena udah banyak yang memperotes. Bahkan mahasiswa juga udah melakukan aksi demo dengan program Bupati Kampar tersebut," tutur politisi Hanura ini.

Lain halnya dengan Repol, yang mengungkapkan program P4S yang dibuat Jefry Noer itu sudah tak sesuai. Karena dari 5000 orang yang dilatih, hanya 1300 orang yang mendapatkan pinjaman.

"Oleh karena itu sudah tak sesuai lagi program yang dibuat ? Padahal harusnya udah lebih yang mendapatkan pinjaman, namun sama sekali tidak trealisasi," ungkapnya.

Ia mengatak, pasalnya, saat ini masih ada hal-hal yang harus ditanyakan soal P4S.

"Tunggu saja, akan kami tanyakan yang lainnya mengenai semua program yang dibuatnya," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Kampar Jefry Noer melayangkan pernyataan bernada menyindir dan melecehkan saat sidang paripurna DPRD.

Ia menyindir perilaku semua anggota DPRD Kampar yang ditudingnya cuma tidur-tiduran [Baca : Bupati Kampar Jefry Noer tuding anggota DPRD kerjanya Tidur].

Selanjutnya, Ia juga membuka kedok alias perilaku Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri yang disebutnya pernah meminta-minta "sesuatu" darinya [Bupati Kampar Jefry Noer sebut Ketua DPRD Ahmad Fikri pernah Minta-minta "sesuatu"] .

Terakhir, untuk membuktikan keberhasilan programnya yaitu Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S), Ia mengundang para wakil rakyat untuk melihat langsung lokasi program itu. Di lokasi itu nantinya, akan disuguhkannya Sop Buntut. [Baca : Untuk DPRD Kampar, Jefry Noer: Lihat P4S, saya kasi Sop Buntut !]

Dan, mengenai ada tudingan hotel yang dibangun ditanah miliknya, yang juga sebagai tempat pelatihan P4S, berasal dari APBD Kampar, Jefry mengungkapkan alasannya.

"Itu Hotel yang saya buat. Uangnya berasal dari minjam di Bank Bukopin sebanyak Rp21 milyar. Jadi saya ngutang ke bank. Dan orang dilatih disana biaya nginap cuma Rp25 ribu, jadi kenapa saya dibilang korupsilah," sebutnya.

Jefri Noer pun meminta anggota DPRD Kampar untuk berpikir jernih.

"Untuk tolong berpikir jernih dan jangan beburuk sangka sama saya, karena saya tidak mencari keuntungan besar untuk itu,"pungkasnya. [lil]

Tags :# politik