Terbanyak di Kabupaten Indragiri Hilir

Kebakaran lahan di Riau makin meluas, 54 titik api terdeteksi

Foto Terbaru Lahan Terbakar di Riau Diduga di Areal Perusahaan | Istimewa

Beritariau.com, Pekanbaru - ‎Kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) kembali melanda sebagian daerah di Provinsi Riau. Kebakaran meliputi kebun milik masyarakat dan perusahaan. Puluhan titik api bermunculan dan kabut asap menyelimuti udara Riau.

Berdasarkan pantauan Satelit Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru Sabtu (29/09/18), pagi hotspot atau titik panas terdeteksi 73 titik.

"Stasiun kita mendeteksi 73 titik panas di sebagian wilayah Riau, itu ditemukan di 4 kabupaten," ujar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sukisno, kepada Beritariau, Sabtu siang.

Sukisno menjelaskan, sebaran titik panas itu terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 3 titik, Pelalawan 6 titik, Indragiri Hilir terbanyak yaitu 51 titik serta Indragiri Hulu dengan 13 titik panas.

Dari angka titik panas itu, kata Sukisno, Riau level confidence sebanyak 70 persen. Dia menyebutkan hal itu menimbulkan adanya 54 titik api. Titik api itu disebabkan dari adanya kebakaran hutan dan lahan. ‎BMKG mendeteksi titik api itu 3 kabupaten.

"Di Kepulauan‎ Meranti ada 1 titik api, di Indragiri Hilir 41 titik, sedangkan di Indragiri Hulu ditemukan 12 titik," jelas Sukisno.

Sementara untuk prakiraan cuaca ‎pada Sabtu pagi cerah berawan, begitu juga dengan siang hari cerah berawan. Sedangkan potensi hujan ringan bersifat lokal terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hilir, Rokan Hilir dan Kampar.

"Prakiraan malam hari ini cerah berawan, dini hari esok juga cerah berawan. Suhu udara berkisar antara  23.0 hingga 34.0°C. Kelembapan udara 45 hinga 97 persen," jelas Sukisno.

Kepala BPBD Riau, Edwar Sanger mengatakan pihaknya sedang berupaya melakukan pemadaman baik melalui udara maupun darat.

Tim darat dari personel BPBD, Manggala Agni, TNI Polri, serta masyarakat dikerahkan untuk memadamkan api.

"Sedangkan dari udara kita kerahkan 3 jenis helikopter untuk melakukan water bombing atau bom air di titik kebakaran lahan masyarakat. Kalau kebakaran terjadi di perusahaan, itu mereka yang memadamkan sendiri," pungkas Edwar. [red]