Pembunuh perempuan di Parma Paus Hotel tukang service AC di Kantor Walikota Pekanbaru Tenayan
Beritariau.com, Pekanbaru - Pada Jumat (06/10/2017) tim Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru berhasil menangkap dan mengamankan pelaku AFN (20) pembunuhan perempuan atas nama Cici (33) di Parma Paus Hotel Pekanbaru. Dia ditangkap di Dusun Kangkungan Desa Kemantren Kabupaten Mojokerto Provinsi, Jawa Timur.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka diakuinya melakukan pembunuhan terhadap korban. Kepolisian pun menggali keterangan awal mula pelaku datang ke Pekanbaru hingga melakukan pembunuhan dan kabur.
Tersangka berada di Pekanbaru bekerja sebagai tukang servis alat pendingin udara di Kantor Walikota Pekanbaru yang sedang dibangun di Tenayan Raya. Dia berasal dari Mojekerto Jawa Timur dan di Pekanbaru ikut kerja bersama temannya sekitar dua bulan.
Korban Cici (33) dikenal tersangka AF (20) melalui aplikasi percakapan "Beetalk" dan membuat janji bersama di hotel. Saat itu Jumat (15/09/2017) malam, setelah berhubungan dengan korban.
Setelah itu, korban meminta sejumlah uang dan tersangkapun menjadi kesal. Pasalnya, pelaku mengira berhubungan dengan korban atas dasar suka sama suka, tapi malah dimintai uang.
Akhirnya pelaku ini sakit hati hingga berniat melakukan aksi pembunuhannya sambil menunggu korban tertidur. Diapun memukul dengan meja dan menyekap dengan bantal.
Setelah korban tak bergerak, tersangka juga memgambil barang, uang, dan telepon seluler milik korban. Usai pembunuhan Jumat (15/09/2017) malam, besoknya Sabtu sore (16/09/2017) dengan pesawat Citilink berangkat ke Surabaya, Jawa Timur.
Pada Minggu (17/09/2017) pukul 12.00 WIB kemudian ditemukan mayat korban di Kamar 137 Hotel Parma Paus Pekanbaru. Lalu kepolisian mengumpulkan informasi dan melakukan menganalisa perkara.
Pada Kamis (05/10/2017) polisi menemukan petunjuk terkait tersangka dan tim berangkat menuju ke Mojokerto. Selanjutnya dengan didukung oleh personel Satreskrim Polresta Mojokerto, tim mendapatkan informasi keberadaan pelaku.
"Motif pembunuhan karena sakit hati. ," kata Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto, Selasa (10/10/2017).[bas]