Bupati Kuansing Diwakili Pj Sekda Buka Rakor Makan Bergizi Gratis

Beritariau.com, Teluk Kuantan - Bupati kuantan Singingi (Kuansing) Dr. H. Suhardiman Amby, MM diwakili oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) dr. H. Fahdiansyah, SpOG membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Makan Bergizi Gratis oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Jumat (10/01) pagi, di Ruang Rapat Sekda.

Rakor tersebut dilaksanakan dalam upaya mendukung makan bergizi gratis, sebagai program prioritas dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto. Kegiatan itu dihadiri oleh Forkopimda, Badan Gizi Nasional, Asisten III Sekretariat Daerah, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah dan Direktur RSUD Teluk Kuantan.

Perwakilan dari Badan Gizi Nasional, Rosi Padli menyampaikan bahwa program makan bergizi gratis ini tujuannya adalah untuk memenuhi gizi anak yang ada di seluruh Indonesia, termasuk juga ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Selanjutnya, ia juga memaparkan beberapa skenario dalam mensupport program tersebut. "BGN saat ini sudah membuat satu dapur makan gratis yang dapat menyediakan sekitar 3000 paket makanan. Sementara untuk penyediaan bahan baku, kita akan bekerja sama dengan Bumdes dan Koperasi," jelas Rosi Padli.

Sementara itu, Pj Sekda Kuansing, Fahdiansyah mengatakan bahwa meskipun masih belum jelas secara petunjuk teknis, melalui pemaparan dari Badan Gizi Nasional setidaknya sudah memberikan beberapa gambaran skenario yang telah disiapkan oleh mereka dalam melaksanakan program makan bergizi gratis.

"Kedepannya kita akan menyikapi dan melihat bagaimana peran Pemerintah Daerah dalam mendorong kemitraan baik itu OPD dan organisasi lainnya dibawah Pemkab Kuansing," ungkap Pj Sekda.

Kemudian, ia juga mengajak OPD terkait untuk bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional dalam menyambut program prioritas dari Presiden RI. "Mari siapkan apa saja kontribusi yang bisa diberikan agar seluruh data sasaran anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita Kuansing dapat sesuai target. Hal ini dapat dilakukan oleh Disdikpora dalam mencari jumlah siswa yang ada di Kuansing dan Dinkes mencari data berapa ibu hamil dan ibu menyusui," tutupnya. (*)