Dewan dari PDIP ini Tak Mau Berkomentar Terkait Pengunjung Tewas di Klub THM, Ada Apa?
Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDIP, Victor Parulian
Beritariau.com, Pekanbaru - Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PDIP, Victor Parulian, tidak mau berkomentar alias bungkam saat diwawancarai terkait pengunjung yang tewas di tempat hiburan malam (THM) Club malam Boy Bistro, Jalan Kuantan Raya, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru, Jumat (26/7/2024) kemarin.
Enggannya Dewan dari Dapil I (Lima Puluh, Pekanbaru Kota dan Sukajadi) ini berkomentar saat awak Beritariau.com, menemui dia di dalam gedung parlemen Payung Sekaki.
Victor Parulian Situmeang yang disapa akrab Babe yang saat ini duduk di Komisi I ini, tidak peduli saat diwawancarai terkait peristiwa itu. Dirinya berkilah dengan seribu bahasa.
"Janganlah dulu, aku lagi sibuk banyak urusan,” kata Babe, Senin (29/7/2024).
Untuk diketahui, Victor Parulian saat ini bertugas di Komisi yang membidangi Hukum dan Perundang-undangan. Namun ditanya pengawasan, justru politisi ini ketakutan (wajah dalam tekanan) untuk berkomentar.
"Agak ngeri, nggak berani aku (berkomentar)," kata Babe sembari pergi meninggalkan awak media beritariau.com dengan alasan hendak rapat.
Padahal, awak media beritariau.com menemui Politisi PDIP ini guna meminta tanggapan seputar aturan perizinan jam operasional yang berlangsung di klub itu hingga pukul 04.00 subuh.
Warga Jalan Harapan Jaya, Kecamatan Tenayan bernama Ridwan Hutasoit tewas dikeroyok oleh puluhan orang, Jumat (26/7/2024).
Korban tewas mengalami sejumlah luka hingga lebam di bagian wajah dan kepala.
Peristiwa tersebut terjadi di Boy Bistro Pub & Karaoke Jl. Kuantan Raya, Kecamatan. Lima Puluh, Kota Pekanbaru.
Kejadian itu terjadi saat korban dan temannya 12 orang pergi ke club untuk menikmati hiburan malam.
Mengutip Portal media opsimews.com, teman korban, JM berada di dalam Boy Bistro. JM, HS dan Ridwan Hutasoit (Alm). Mereka duduk di sofa sementara teman mereka yang lain sedang joget.
Tak selang lama berada di dalam Boy Bistro Pub & Karaoke tiba-tiba lemparan sebuah botol mengenai kakinya teman (alm) lalu mempertanyakan kepada seorang wanita yang tidak diketahui identitas dengan sopan "kenapa sampai melempar botol?".
Namun wanita tersebut membalas dengan nada emosi serta memaki-maki hingga muncul seorang pria dari pihak wanita tersebut ikut melawan. Selanjutnya terjadi adu mulut, hal itu terjadi sekira pukul 02.00 WIB, dan pihak management Boy Bistro Pub & Karaoke ikut melerai.
Pada pukul 03.00 WIB peristiwa itu muncul kembali, dengan puluhan OTK yang di duga dari pihak wanita tersebut hingga terjadi lagi baku hantam kepada 12 orang tadi.
"Peristiwa ini terjadi di depan Boy Bistro Pub & Karaoke yang tiba- tiba kondisi lampu padam, Tegas," JM.
Lanjut JM disampaikannya,” terdengar ada suara tembakan senjata api ke udara pada saat itu, sampai tiga kali letusan. Saat itu JM, lari menghindari dari kejaran puluhan OTK yang sudah tidak mengetahui dari 12 Orang rekannya saling berpencar pada saat peristiwa terjadi hendak menyelamatkan diri masing-masing.
Saat itu JM yang sempat kening nya di pukul dengan Broti hingga luka, saat itu JM masih di kejar dan akhirnya JM berhasil menghindari dari kejaran kelompok OTK.
Hingga pagi hari Jum’at dirinya mendapat informasi sekitar Pukul 06,00, bahwa Ridwan Hutasoit kritis di rumah sakit hingga meninggal dunia.
Sementara KL keluarga korban mengaku kasus itu sudah dilaporkan ke Polsek Tenayan Raya dan bergulir ke Polda Riau.
"Kami mendapat berita duka dari kepolisian setempat sekitar pukul 06.00 WIB. Kasus ini sudah di laporkan ke polisi. Korban meninggal diduga terlalu lama mendapat penangan di Rumah sakit RSUD," katanya. (*)