Bappeda Rohil Gelar Rapat Evaluasi Serentak Hasil Pencegahan Stunting Tahun 2024

Beritariau.com, Rohil - Dalam upaya pencegahan stunting, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) menggelar Rapat Evaluasi Hasil Pencapaian Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024, Rabu (17/7/2024) di Lantai 3, Aula Rapat Kantor Bappeda, Jalan Lintas Pesisir, Batu Enam, Bagansiapiapi, Rohil, Provinsi Riau.

Kepala Bappeda Rohil Zuhri melalui Kabid PPM Benny Hartedi menyampaikan bahwa sebagai koordinator pelaksanaan pencegahan stunting, Bappeda Rohil hari ini menggelar rapat evaluasi hasil pencapaian gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dengan seluruh perwakilan OPD yang ada di Rohil. 

"Bappeda hari ini menggelar rapat evaluasi hasil pencapaian gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dengan OPD terkait. Tujuan dari rapat evaluasi ini untuk mengetahui apa saja kendala yang di hadapi di lapangan mengenai penimbangan serentak sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tentang Permasalahan Stunting. Untuk itu nantinya setelah mengetahui di mana terjadinya kendala maka langkah selanjutnya Pemkab Rohil akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan juga Puskesmas yang ada di Rohil untuk memobilisasikan secara serentak dengan berkoordinasi dengan Camat, Datuk/Datin Penghulu serta Kader-Kader Posyandu yang ada di Rohil," ujarnya.

Benny Hartedi berharap masing-masing Puskesmas bisa menjaga konsistensi penimbangan yang sudah berada di angka 99,50% dan berusaha agar angka persentase penimbangan dan pengukuran anak-anak tidak turun. 

"Kita juga berharap angka stunting kita sesuai dengan angka survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang mana angkanya sekarang sebesar 16,6%. Setelah dilakukan penimbangan serentak angka stunting kita sebesar 1,6% atau paling tinggi 1,7%. Selain itu, kami juga telah menyampaikan kepada masing masing Kepala Puskesmas untuk melakukan kerja nyata nya dalam  penanggulangan stunting di Rohil yang mana saat ini terindikasi sebanyak 784 orang dan seperti apa saja tindakannya nanti akan disampaikan," jelas Benny.

Lebih jauh dikatakan Benny, upaya yang dilakukan Pemkab Rohil dalam pencegahan stunting adalah dengan memberikan bantuan makanan tambahan seperti telur, daging, susu, roti, vitamin, biskuit dan juga makanan tambahan lainnya sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut dan ada juga gerakan bapak asuh yang dilakukan Kodim, bantuan-bantuan dari CSR perusahaan besar walaupun masih bersifat kecil dan juga ada beberapa inovasi yang dilakukan puskesmas dan juga beberapa OPD yang ada di Rohil. 

"Alhamdulillah untuk bantuan mengenai persoalan stunting ini Pemkab Rohil juga telah memberikan bantuan seperti beberapa makanan tambahan seperti telur, daging, roti, susu, vitamin, biskuit sesuai dengan kondisi daerah masing masing, yakni seperti daerah Panipahan yang mana daerah tersebut daerah pesisir jadi makanan tambahan bisa berupa nugget ikan, karena daerah tersebut dekat dengan laut jadi menyesuaikan Daerah. Kalau daerah darat tidak banyak terdapat ikan laut maka bisa kita ganti dengan ikan kolam dan telur, daging, susu, roti, vitamin biskuit tergantung Inovasi masing-masing Puskesmas yang ada di Daerah tersebut. Ada juga peran dari beberapa OPD seperti Dinas Perkim dengan bantuan sanitasi jamban dan air bersih, Dinsos dengan bantuan BLT, Dinas PMK bertindak sebagai koordinasi untuk desa, Dinas P2KBP2A untuk kesekretariatnya dan pendampingan anak stunting, audit stunting dan terutama Dinas Kesehatan yang mana memiliki peran sentral dalam pencegahan stunting," terangnya. (*)