Dua Pemanen Sawit Yang Tenggelam di Bukit Kapur Dumai Ditemukan Mengapung

Dua jenazah pemanen sawit, Abet Nego Simatupang (22 tahun) dan Gendo Damanik (19 tahun) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan mengapung, Sabtu (19/3/2022) pagi | Foto : Tim Basarnas Pekanbaru/Beritariau

Beritariau.com, Dumai - Dua jenazah pemanen sawit, Abet Nego Simatupang (22 tahun) dan Gendo Damanik (19 tahun) ditemukan meninggal dunia dalam keadaan mengapung, Sabtu (19/3/2022) pagi.

Sebelumnya, keduanya dikabarkan tenggelam usai kapal yang ditumpangi terbalik di Desa Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Kota Dumai, Kamis (17/3/2022) sore.

Kepala Basarnas Kota Pekanbaru, Ishak, mengatakan, keduanya ditemukan saat tim SAR gabungan melakukan penyisiran arah hilir sungai.

"Korban pertama ditemukan atas nama Abet Nego Simatupang. Saat itu, tim SAR mendapatkan informasi dari warga 1 orang korban mengapung di lokasi lebih kurang 500 meter dari LKP ke arah hilir sungai," ucap Ishak.

Sementara, tim SAR gabungan, menemukan 1 orang korban terakhir atas nama Gendo Damanik, yang mengapung sejauh lebih kurang 5 kilometer dari LKP ke arah hilir sungai.

Kedua korban saat ini telah dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Bukit Timah dalam keadaan meninggal dunia.

Pencarian ini melibatkan tim BPBD Dumai, tim tagana Dumai, tim Polairud Dumai, tim Polsek Dumai Barat dan Masyarakat.

Adapun jumlah korban dalam insiden ini awalnya berjumlah 4 orang. 1 orang selamat belum diketahui identitasnya, sementara Ganda Remon Purba (16 tahun) Gendo Damanik dan Abet Nego Simatupang dalam keadaan meninggal dunia.

"Untuk korban yang selamat, kata Ishak, sampai saat ini belum diketahui identitasnya, karena masih dalam keadaan linglung akibat trauma," ucap Ishak.

Sebelumnya, kronologis kejadian seperti disampaikan Suhardi Babinsa Desa Bagan Besar, bahwa 4 orang pria tersebut sedang bekerja membawa buah sawit menggunakan perahu.

Namun, setelah pukul 19.00 WIB ke 4 orang tersebut belum pulang dan handphonenya tidak bisa dihubungi.

Karena khawatir, pihak keluarga akhirnya meminta bantuan Suhardi melakukan pencarian. Kemudian dilakukan penyisiran dan menemukan salah satu korban.

“Hasilnya ditemukan satu orang identitas belum tidak bisa ditanya, karena dalam kondisi linglung akibat trauma,” ujar Ishak. (*)