Ketum GMKI Suarakan Solidaritas Pemuda 

Delegasi Tunggal Indonesia Pada Sidang Mahasiswa Kristen se-Dunia di Jerman

Ketua Umum GMKI, Jefri Gultom dalam forum GA-WSCF di Berlin, Jerman. Agenda sidang umum gerakan mahasiswa Kristen sedunia ini berlangsung dari 23 Juni hingga 2 Juli 2022.

BERITARIAU.COM, JERMAN - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Jefri Gultom sedang berada di Berlin, Jerman. Ia menjadi delegasi tunggal dari Indonesia pada General Assembly World Stusent Christian Federation (GA-WSCF). 

Perhelatan ini menjadi forum tertinggi di organisasi gerakan mahasiswa (Student Christian Movement/SCM) seluruh dunia. Agenda ini diagendakan antara empat sampai enam tahun untuk membahas isu-isu strategi dunia. 

Jefri mengatakan, agenda ini terakhir digelar tujuh tahun silam. Pelaksanaannya merentang karena pembatasan global selama masa pandemi Covid-19. 

Agenda ini berlangsung selama 23 Juni hingga 2 Juli 2022. Sebagai delegasi tunggal, ia bangga dapat mewakili Indonesia di megaforum itu. "Saya bersyukur sekaligus bangga dapat mewakili Indonesia," katanya kepada Beritariau.com, Selasa (28/6/2022).

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, pembukaan ditaja di Gereja Zwingli yang telah berdiri sejak 1908. Terletak di Kultur Raum, Berlin. 

Sidang Umum kali ini mengusung tema "Rejoice in Hope" (Romans 12:12). Sub Tema, "Young People, Journeying Together Toward Justice and Peace".

Menurut dia, tema dan sub tema memandu peserta sidang saat melakukan pembahasan dalam forum. Sehingga akan menghasilkan keputusan-keputusan senafas. 

Berbagai materi telah dibahas selama beberapa hari ia mengikuti agenda di Negeri Panzer itu. Menurut dia, anak-anak muda di berbagai belahan dunia sedang menghadapi ketidakadilan dan perang. 

"Seperti yang dihadapi pemuda kita di Indonesia ketika berjuang merebut kemerdekaan tahun 1945," katanya. 

Oleh karena itu, Jefri mengajak anak-anak muda menyuarakan gerakan solidaritas di dunia. Guna memerangi penjajahan, menghentikan perang dan mengalahkan ketidakadilan. 

Di sana, Jefri bertemu dengan Andika Mongilala. Seorang pengurus WSCF Global, pria kelahiran Manado utusan SCM Australia. Menurut dia, Andika banyak mendengar cerita amat menyentuh selama perang.

GA-WSCF tahun ini berangkat dari diskusi dan kerja sama antar delegasi secara daring dalam beberapa bulan terakhir. Banyak cerita yang didengar.

Cerita datang dari Palestina, Myanmar, Sudan, Peru, Kongo dan Ukraina. Dari kisah yang dikumpulkan, kemudian menjadi motivasi dan inspirasi bagi anak muda seluruh dunia untuk saling berkoordinasi. 

Maka, Andika menawarkan dibentuknya Kelompok Kerja Advokasi dan Solidaritas untuk menyuarakan perdamaian dan keadilan. Ini sesuai dengan tujuan dibentuknya WSCF yang telah berusia 127 tahun sebagai organisasi mahasiswa oikumene terbesar dunia tersebut.

Anggota WSCF mencapai 2 juta orang. Tahun ini dihadiri delegasi dari di 94 negara. Ini menjadi kekuatan untuk memperjuangkan keadilan dan perdamaian dunia dengan pendekatan diskusi. 

Jefri juga menyampaikan beberapa pergumulan di Indonesia. Ia banyak mendengar pendapat dari berbagai kalangan sebelum berangkat ke Berlin. Seperti dari Kader GMKI, Pemerintah Indonesia hingga kedutaan yang ada di tanah air. 

"Semuanya delegasi menyampaikan materi yang dibawa dari negaranya masing-masing. Sama seperti kita yang juga menyampaikan pergumulan kita di Indonesia," pungkas Jefri. (*)