Pengamat: Kadang Mahar Jadi Faktor Utama

Putusan DPP Golkar usung Andi Cagub Riau sudah final? Ini kata Pengamat Politik

ilustrasi

Beritariau.com, Pekanbaru - Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman alias Andi Rachman patut sumringah atas kabar dirinya kembali dipercaya oleh DPP Partai Golkar untuk memimpin Provinsi Riau pasca ditinggal mantan Gubernur sebelumnya Annas Mammun di dalam penjara.

Sejumlah orang dekat Andi di DPD I Golkar Riau, Senin (04/09/17), baik Masnur dan Ruspan Aman, angkat bicara membocorkan hasil rapat pleno DPP yang dipimpin oleh Pengurus DPP Golkar Nurdin Halid beberapa hari lalu, yang memutuskan Andi Rachman selaku Incumbent (Pertahana, red) diusung kembali.

‎Pernyataan-pernyataan dibuat pasca beredarnya informasi bahwa Andi telah mengantongi Surat Keputusan (SK) dari DPP Golkar yang mendukungnya. 

Keputusan ini pastinya membuat kader Golkar Riau lainnya yang sudah sejak beberapa bulan lalu turun  ke daerah-daerah dan menggunakan atribut baliho, spanduk dan lainnya yang identik berwarna kuning, bakal kecewa.

Menariknya, DPP Partai Golkar sendiri belum memberikan pernyataan tegas terkait SK tersebut. Saat dihubungi, Sekjen DPP Golkar Idrus Marham hanya membenarkan adanya rapat pleno.

"Kita sudah melakukan rapat pleno dan mempertimbangkan Incumbent untuk kembali diusung," kata Idrus Marham, Senin (04/09/17).

‎Intinya, kabar beredar masih sebatas rapat pleno untuk mengusung Andi, sedangkan wakilnya belum ditentukan. Selebihnya masih merupakan klaim sepihak alias 'katanya..dan katanya..'.

Kabar ini mengejutkan kader-kader Partai Golkar yang juga ingin mendapatkan dukungan dari Partai Beringin ini. Sebut saja kader-kader lain yang belakangan ingin melawan Andi, antara lain ; Bupati Siak Syamsuar, Bupati Pelalawan HM Harris dan Bupati Indragiri Hulu (Inhu).‎

Namun, Pengamat Politik berpendapat lain. Aspek kepastian ditunjukkan dengan legalitas.

"Bicara legalitas dukungan tentu bicara SK. Itulah bentuk keabsahan yang diterima oleh lembaga penyelenggara sesuai perundang-undangan‎, yang memuat nama Calon dan Wakil. Masih belum mepet waktunya di KPU," papar Pengamat Politik dari Universitas Riau Saiman Pakpahan ketika dihubungi.

‎Keputusan-keputusan Politik tentu menimbulkan gejolak baik Internal maupun Eksternal. Sebut saja kubu HM Harris yang kaget. Padahal kata mereka, meski tak menyebutkan siapa di Peringkat Teratas, dari Survei Indobarometer terbaru‎, HM Harris berada diperingkat kedua. Namun, posisi Harris itu, teratas dari seluruh kader Golkar.

Namun, kata Saiman, para Politisi sendiri sebenarnya sudah sadar, bahwa untuk membuat keputusan, para pengambil keputusan menggunakan instrumen-instrumen.

‎"Perlu diketahui, Survei itu adalah salah satu alat atau instrumen yang dipakai untuk mengambil keputusan. Banyak faktor-faktor lain sebenarnya," ungkap Saiman.

Antara lain, lanjutnya, adalah faktor lobby-lobby atas kedekatan dan deal-deal politik jangka panjang. Ada juga, faktor skenario Koalisi lintas Parpol Tingkat Nasional yang ikut diturunkan ke bawah jelang Pilpres 2019.

Bahkan, beber Saiman, ada faktor yang lebih sensitif‎ yang sulit dibuktikan, yakni faktor 'Dompet' alias Mahar.

"Tradisi gelap (Mahar) ini tak bisa dihindari. Dalam realitas kekinian bicara perebutan kekuasaan, praktik Mahar bisa terjadi. Dan, terkadang itu menjadi faktor utama," ‎bebernya. [red]