Lagi-lagi, Mucikari ABG Ditangkap Polisi di Pekanbaru

Ilustrasi mucikari abg

Beritariau.com, Pekanbaru -  Lagi-lagi kasus prostitusi mencuat di Kota Pekanbarj. Kali ini Polresta Pekanbaru berhasil menangkap seorang muncikari inisial D (21).

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Komisaris Polisi Bimo Ariyanto Kamis (26/5) mengatakan mucikari ini diduga menyediakan anak-anak di bawah umur kepada pria hidung belang.‎

Pria yang sehari-hari nongkrong di lokasi hiburan malam bernama Surya Citra Hotel (SCH), Jalan Siak II, Pekanbaru itu mengambil keuntungan  dari perdagangan wanita itu.

"D diamankan berdasarkan laporan masyarakat yang menyebutnya menyediakan perempuan untuk berhubungan badan," ujar Bimo.

Dari informasi ini, petugas melakukan penyelidikan ke lapangan. Di lokasi tersebut, petugas menemukan beberapa bukti yang mengindikasikan tersangka sebagai muncikari. Termasuk beberapa wanita yang diduga menjadi 'anak asuhnya'. Barang bukti lainnya juga turut disita dan dibawa ke Mapolresta.

"Beberapa wanita yang diamankan diduga menjadi korban perdagangan orang (human trafficking)," kata Bimo.

Sejak diamankan pada Rabu (25/5) malam, D masih diperiksa intensi penyidik. Petugas ingin mendalami sudah berapa lama D menjalankan bisnis haramnya. Selain menjadi muncikari, D ternyata juga berprofesi sebagai kasir di lokasi tersebut. Hal ini diduga dilakukannya untuk mempermulus bisnisnya menyediakan wanita kepada tamu.

Di meja kasir, D memajang foto-foto wanita dan pengunjung langsung bisa memilih. Jika harga cocok, tamu langsung bisa mengajak wanita yang disediakan minum dan berhubungan badan di kamar yang telah dipesan.

"Atas perbuatannya, D dijerat dengan Pasal 2 Undang Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pasal 506 KUH Pidana," kata Bimo.

Lokasi SCH memang tak asing lagi bagi warga Pekanbaru Riau. Sebab, tempat hiburan malam ini sudah sering digrebek kepolisian tapi masih tetap saja nekat beraktivitas.

Petugas juga pernah mengrebek rumah tinggal atau mess dari wanita yang dijajakan. Di lokasi itu, mereka tinggal di mess dengan kondisi kurang layak. [pan]