Sepanjang 2023, 2.632 Ha Lahan Terbakar di Riau 

Ilustrasi

Beritariau.com, Pekanbaru - Sebanyak 2.632 hektare (Ha) lahan di Riau terbakar selama tahun 2023. Jumlah ini naik signifikan dari tahun 2022 lalu yakni 1.219 hektare.

Naiknya luas lahan terbakar disampaikan Gubernur Riau Edy Natar Nasution dalam refleksi akhir tahun 2023. Dalam refleksi tersebut Edy Natar mengungkap capaian tahun 2023 dan target tahun 2024.

"Penanganan bencana alam di Riau luas areal Karhutla tahun 2023 seluas 2.632 hektare," ungkap Edy di Kantor Gubernur Riau, Selasa (2/1/2023) seperti dikutip dari detik.com.

Luasan lahan terbakar tersebar di sejumlah daerah di Riau. Namun lahan terbakar terluas ada di Indragiri Hulu seluas 578 ha, Bengkalis 400 ha, Indragiri Hilir 342 ha dan Pelalawan 261 ha.

Selain itu ada juga lahan terbakar di daerah Kampar seluas 198 ha dan Dumai 118 ha. Data Pemprov Riau juga mencatat insiden kebakaran mengalami kenaikan luas lahan pada periode Maret-April dan Juni-Oktober 2023 lalu.

"Luas lahan ini terjadi kenaikan luas lahan terbakar 47,38 persen. Dimana tahun lalu lahan terbakar 1.247 ha," imbuh Edy Natar.

Jumlah lahan terbakar sendiri tercatat dari data hotspot satelit BMKG terpantau 3.341 titik. Sementara indeks standar pencemaran udara (ISPU) tercatat dalam kategori baik hingga sedang selama tahun 2023.

Sebagai solusi, Edy Natar mengaku luasan lahan terbakar tak hanya jadi perhatian serius. Sebab, pihaknya juga memantau dampak kebakaran lahan agar tak meluas.

"Kita berkaca kepada yang sudah terjadi di 2015 luas lahan terbakar jauh lebih besar di 2014. Tapi fakta hebohnya di 2015 dan ada protes dari negara tetangga. Asapnya datang dari tetangga di Sumatera Selatan dan Jambi," kata Edy.

"Kita bangun komunikasi sama Jambi dan Sumatera Selatan agar tak terjadi lagi ada terbakar. Pada 2024 ini akan lebih banyak komunikasi dan koordinasi," katanya.

Senada disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Riau Edy Afrizal. Edy mengatakan kenaikan luas lahan terbakar akibat dari dampak El Nino.

"Terkait penanganan karhutla memang kita mengalami kenaikan karena 2023 ini ada fenomena El Nino. Kalau kita bandingkan 2019 dengan kondisi yang sama kita turun hampir 50 persen," katanya.

"Kita juga sukses menekan tidak ada kabut asap dibandingkan provinsi tetangga dan kita pertama kali menetapkan status siaga karhutla. Sesuai yang disampaikan bapak gubernur kita jalin kerjasama sama provinsi lain," katanya. (*)