Serentak se-Riau, Ribuan Peserta Meriahkan Bulan Inklusi Keuangan 2023

Beritariau.com, Pekanbaru – Gubernur Riau menyampaikan apresiasi serta terima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan, Industri Jasa Keuangan (IJK) serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se-Provinsi Riau, yang telah bahu-mambahu melaksanakan beberapa program konkrit guna mendukung pencapaian target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024. 

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Riau, Drs. H. Syamsuar, M.Si pada sambutan pembukaan Puncak Kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Riau Tahun 2023, yang diselenggarakan serentak di 12 Kabupaten /Kota se-Provinsi Riau. 

Simbolis pembukaan puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan serentak se-Provinsi Riau, dilaksanakan di Menara Dang Merdu PT Bank Riau Kepri Syariah, Kota Pekanbaru, yang terhubung disaksikan melalui fasilitas zoom streaming ke 11 (sebelas) lokasi kegiatan inklusi keuangan di Kabupaten /Kota se-Provinsi Riau.  

Ditambahkan oleh Gubernur Riau, akses keuangan merupakan hak dasar bagi masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat serta mewujudkan kemandirian ekonomi. Dengan adanya kemudahan akses keuangan yang diberikan oleh industri jasa keuangan, masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal. Hal ini membantu merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik.

Kepala OJK Provinsi Riau pada sambutannya menyatakan bahwa, Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 mempunyai tema kegiatan “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”. Tema tersebut sangat bermakna dikarenakan jika setiap masyarakat Indonesia memiliki akses yang mudah dan merata, maka dampak terhadap ekonomi Indonesia akan terjadi peningkatan dan menjadikan masyarakat sejahtera.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen. Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022. Untuk Provinsi Riau, indeks literasi keuangan di angka 67,27%, yang merupakan indeks literasi keuangan tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19%, masih di atas indeks inklusi keuangan nasional.

Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023 telah dilakukan sejak bulan Mei dan puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dilaksanakan pada bulan Oktober dengan berbagai kegiatan literasi dan inklusi yang melibatkan seluruh Industri Jasa Keuangan dari industri Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Perusahaan Pembiayaan, Dana Pensiun, Pegadaian, Fintech dan Ecommerce dan stakeholders terkait secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.

Sehubungan dengan strategi pelakaan BIK yang berbada dengan tahun-tahun sebelumnya, M. Lutfi menyatakan, OJK, IJK dan bersinergi dengan 13 (tiga belas) TPKAD se-Provinsi Riau, menerapkan strategi yang lebih efektif terkait penetrasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Dalam hal ini, dengan menyelenggarakan secara serentak di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau pada waktu yang bersamaan. Lebih dari 2000 peserta hadir mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di 12 titik lokasi di 12 Kabupaten /Kota se-Provinsi Riau. 

Pada kesempatan yang sama, Direksi Bank BRKS, Fajar Restu, yang merupakan Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Riau, pada sambutannya mewakili FKIJK Riau, menyatakan, bahwa IJK Riau senantiasa siap untuk bersinergi dengan OJK serta Pemerintah Daerah dalam pencapaian target inklusi sebesar 90% di tahun 2024. Kami percaya bahwa kolaborasi antara industri jasa keuangan, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau.

IJK Riau melakukan berbagai upaya untuk memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau. Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan akses terhadap layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan bermanfaat. Kami juga telah mengadakan berbagai program edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.

Namun, kami sadar bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai target inklusi sebesar 90% di tahun 2024. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan semua pihak yang terlibat dalam memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau. (*)