Soal Pemisalan Suara Azan dengan Gonggongan Anj*ng:

GMMK Desak Menag Yaqut Minta Maaf

Beritariau.com, Pekanbaru – Sekira 50 orang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Menuntut Keadilan (GMMK) mendesak Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk meminta maaf kepada umat Islam, khususnya warga Muslim Riau.

Karena ucapannya yang kontraversial yaitu menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing itu dilontarkannya di Pekanbaru.

‘”Hari ini kita melakukan aksi damai. Karena tanggal 25 Februari 2022 kita sudah membuat laporan terkait pernyataan Yaqut di Pekanbaru. Pernyataan itu dilakukan di Pekanbaru tempat kita. beliau memisalkan, menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing,’’ kata Yana Mulyana, Koordinator GMMK kepada wartawan di sela sela aksi unjukrasa damai di seputaran Bundaran Tugu Keris, Jalan Diponegoro ujung, Pekanbaru, Jumat (18/3/2022) siang.

Dikatakan Yana, mungkin bagi bagi pembela Pak Yaqut (Menag), tidak ada niat Pak Yaqut. Mungkin. Ya tidak apa apa. Tetapi kami berpandangan pemisalan ini, permisalan yang nyata.

‘’Nah, mengapa begitu? bisa saja Pak Yaqut miskin memilih diksi. miskin mencari pemisalan. Barangkali pemisalan tidak dengan gonggongan anjing, pasti (masalahnya, Red) tidak ramai seperti ini. Coba diksinya diperbaiki,’’ ucap Yana.

Jika Menag tidak juga meminta maaf, GMMK meminta Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) diminta segera memecat.

Apalagi, imbuh Yana, Menag ini sering membuat heboh. Belum lagi pernyataannya saat di Pekanbaru yang mengumpamakan suara azan dengan gonggongan anjing, kini dia bikin ricuh lagi dengan mengganti logo ‘’Halal’’ dan mengambilalih kewenangan MUI.

‘’Lalu ada lagi, rencananya mau mengundang Paus Paulus di Vatikan untuk datang ke Indonesia,’’ tukasnya.

Diakui Yana, aksinya hari ini sebenarnya bukan di seputaran Bundaran Tugu Keris tetapi Mapolda Riau yang jaraknya sekitar 300 meter dari tempat mereka aksi. Namun aktivis GMMK tidak diberi izin untuk menyampaikan aspirasi secara damai di Gedung Mapolda Riau.

''Kami juga ingin menanyakan laporan kami terkait pernyataan Menag tadi. Yang kami ketahui sudah 7 ormas yang sudah membuat laporan ke Polda Riau,’’ terangnya.

Selain orasi secara bergantian oleh beberapa pimpinan Ormas Islam yang ambil bagian dalam aksi itu, para demonstran juga memajangkan berapa spanduk yang intinya minta Presiden Jokowi pecat Menag Yaqut.

Usai satu jam lebih berorasi, akhirnya 8 perwakilan pendemo dari masing masing pimpinan Ormas Islam diajak berdiskusi di Mapolda Riau. Aksi damai di Bundaran Tugu Keris, hingga sore harinya. *