Presiden Sematkan Bintang Bhayangkara Pratama ke Kapolda Riau

Beritariau.com, Pekanbaru - Presiden Joko Widodo menyematkan Bintang Bhayangkara Pratama kepada Kapolda Riau Inspektur Jenderal Polisi Agung Setya Imam Effendi. Penghargaan itu diterima polisi jenderal bintang dua tersebut di Gedung Anton Soedjarwo Bareskrim Polri Jakarta, Rabu hari ini. 

Agung menerima penghargaan bersama 26 perwira tinggi Polri lainnya, terdiri dari tiga perwira berpangkat Komjen Pol dan 23 berpangkat Irjen Pol. Mereka semua berasal dari Institusi Polri maupun yang bertugas di luar struktur Organisasi Polri seperti di Badan Inteligen Negara dan Institusi negara lainnya. 

Penganugerahan Bintang Bhayangkara Pratama adalah bentuk penghargaan kepada anggota Polri dengan ketentuan - ketentuan yakni telah berpangkat Inspektur Jenderal Polisi. Syarat lainnya yakni telah memiliki bintang Bhayangkara Nararya dan telah memangku jabatan struktural yang dipersyaratkan untuk pangkat bintang dua. 

“Bapak Kapolda Riau sebagai salah satu dari penerima penghargaan tentunya sudah memenuhi persyaratan untuk menerima penghargaan dari Presiden ini dan kami seluruh jajaran Polda Riau sangat bangga atas anugerah yang beliau terima ini," kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto.

Dalam penganugerahan Penghargaan Bintang Bhayangkara Pratama dari Presiden ini, Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz menyampaikan rasa syukurnya dan berharap semoga penganugerah bintang pratama bisa menjadi motivasi di dalam memberikan pengabdian yang terbaik kepada institusi Polri di negara dan bangsa ini.

Ia juga mengatakan rasa terima kasihnya atas kehadiran Pati, Pamen dan personel yang bertugas di luar struktur. 

Menurut Kapolri, jumlah personel yang bertugas di luar struktur sangat besar, yakni sekitar tiga ribu lebih personel dengan rincian 54 Pati, seribuan lebih pamen dan ribuan bintara. 

"Jika tiga ribuan lebih personil ini dikumpulkan jadi satu, sudah bisa untuk membuat satu Polres plus," ujar Idham. 

Kapolri juga menyampaikan pada 2020 Polri akan menghadapi pilkada serentak di seluruh Indonesia. "Saya berharap rekan-rekan yang berada di luar struktur bisa memberikan kontribusi yang positif dengan memberikan satu jawaban bahwa institusi Polri di dalam pelaksanaan pilkada serentak wajib hukumnya untuk netral," tuturnya.

"Kita tidak dimana mana tapi kita ada dimana mana karena kita hanya berfokus pada keamanan dan ketertiban," lanjut Idham. 

Idham juga berharap bisa menjadi jembatan penghubung untuk menyampaikan di Kementerian/ Lembaga apa saja yang menjadi kebijakan dari institusi Polri ini.

Kedua, kata Kapolri, semua personil harus mampu menjaga soliditas institusi ini. Polri tidak mungkin membangun soliditas namun berharap dari institusi lain. Terjangan begitu dahsyat kepada Institusi Polri hanya akan mampu ditangkal dengan solidnya Polri. Dengan kondisi solid maka Polri akan mampu mengantisipasi semua terjangan badai yang akan menggerogoti itu. 

“Jaga soliditas, Selalu kompak dan terus membangun komunikasi, maka tidak ada masalah yang tidak selesai ketika tiga hal tersebut selalu kita jaga” Ujar Idham sambil menutup arahannya