Kisah Tangis Ibu Saat Anaknya Sakit Dalam Mobil Terhalang Demo Mahasiswa

Beritariau.com, Pekanbaru - Selasa siang itu (21/5), ratusan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Riau. 

Massa yang menyatakan gabungan aliansi BEM-Nusantara bahkan sempat memblokade jalan Jenderal Sudirman, depan gedung DPRD Riau. Aksi blokade itu bentuk protes mahasiswa sikap polisi yang tidak mengizinkan mereka masuk ke dalam gedung. 

Jalan Sudirman seketika lumpuh total. Tiba-tiba, seorang Ibu menangis histeris menghampiri ratusan mahasiswa yang memblokade jalan karena anaknya sedang sakit didalam mobil, Selasa (21/5/2019).

Sorang ibu tersebut nekat mendatangi mahasiswa yang tengah memanas di jalanan tersebut karena didalam mobilnya ia membawa anaknya yang sedang sakit dan tidak bisa lewat karena mahasiswa memblokade jalan Sudirman Pekanbaru.

Pantauan wartawan ibu tersebut terisak-isak sambil menggendong anaknya, memohon kepada mahasiswa agar dibukakan jalan.

"Anak saya lagi sakit didalam mobil, kenapa kalian tidak memberikan jalan. Itu mobil saya terjebak disana," ucap ibu itu seraya menangis dengan menggendong balitanya. 

Setelah mendengarkan tangisan Ibu Dan jeritannya, mahasiswa tersebut akhirnya membuka blokade. Selang beberapa waktu aparat mengizinkan massa untuk masuk kedalam gedung DPRD Riau.

Ratusan Mahasiswa yang terdiri dari BEM- Nusantara yang melakukan aksi demo di depan Gedung DPRD Provinsi Riau memboikot jalan Sudirman berakibat kemacetan hingga beberapa kilometer.

Aksi juga sempat diwarnai bentrokan hingga polisi harus menembak air dari mobil watercanon ke arah mahasiswa. 

Dalam aksinya mereka menuntut beberapa hal, salah satunya adalah pengusutan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum terungkap. Diantaranya, kasus kematian empat aktivis mahasiswa Universitas Trisakti pada masa Orde Baru, kasus Munir, Novel Baswedan, dan kriminalisasi terhadap mahasiswa. Termasuk juga kasus pelanggaran HAM terhadap Mariatun.

Selaim kasus HAM, BEM Nusantara juga menuntut pemerintah untuk menstabilkan perekonomiam dengan cara memprioritaskan hasil perkebunan dan pertanian dalam negeri. [ard]